December 9, 2025

Weekly Indonesia News

All About Indonesian News

Wisata olahraga akan menjadi penggerak ekonomi baru dalam strategi pariwisata Indonesia

Wisata olahraga akan menjadi penggerak ekonomi baru dalam strategi pariwisata Indonesia

Kementerian Pariwisata menempatkan sport pariwisata sebagai garda depan strateginya untuk memacu pertumbuhan ekonomi nasional, menyusul besarnya kontribusi sektor pariwisata terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada tahun 2025.

Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana menyoroti bahwa pariwisata masih menjadi pilar utama perekonomian negara, dengan kontribusi sekitar 3,96–4,9 persen terhadap PDB tahun ini. Dia menekankan bahwa wisata olahraga muncul sebagai segmen perjalanan bernilai tinggi dengan peluang yang signifikan.

“Indonesia sebenarnya sudah punya fondasi yang kuat. Kita punya banyak fasilitas olahraga ikonik yang tersebar di tanah air,” kata Widiyanti dalam Indonesia Sport Summit di Jakarta Pusat, Minggu, 7 Desember 2025.

Data awal Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kontribusi PDB pariwisata sebesar 3,96 persen dari kuartal pertama (Q1) hingga kuartal ketiga (Q3) 2025, sedangkan Office of the Chief Economist Bank Mandiri memperkirakan kontribusi lebih kuat sebesar 4 persen pada paruh pertama tahun ini.

Sektor ini juga mempekerjakan 25,91 juta pekerja, didorong oleh melonjaknya kunjungan wisatawan. Pariwisata domestik diproyeksikan tumbuh 18,89 persen tahun ke tahun, sedangkan pengunjung internasional diperkirakan meningkat 10,13 persen.

“Pertumbuhan ini mendorong aktivitas ekonomi yang lebih besar melalui belanja wisatawan selama berwisata di Indonesia,” ujarnya.

Potensi pasar yang meningkat

Mengingat tren global, wisata olahraga menjadi daya tarik utama bagi wisatawan. Expedia melaporkan bahwa 44 persen wisatawan bersedia bepergian ke luar negeri untuk menghadiri acara olahraga, dengan menghabiskan rata-rata US$1.500 per perjalanan (Rp25 juta). Sementara itu, UN Tourism mencatat bahwa segmen tersebut menyumbang 10 persen dari belanja pariwisata global pada tahun 2023, dan diproyeksikan meningkat menjadi 17,5 persen pada tahun 2030.

Sepak bola merupakan salah satu segmen yang paling menjanjikan, mengingat besarnya basis penggemar di Indonesia. Survei Expedia 2025 menemukan bahwa 36 persen wisatawan olahraga melakukan perjalanan khusus untuk pengalaman sepak bola.

Widiyanti mencontohkan kesuksesan internasional seperti Stadion Anfield di Liverpool yang menarik hampir 400.000 pengunjung pada tahun 2024 melalui tur stadion dan paket museum klub.

Indonesia juga menempuh jalur serupa, melalui inisiatif seperti usulan pengembangan Stadion Gelora Bandung Lautan Api menjadi pusat wisata olahraga, yang merupakan kerja sama antara Pemerintah Kota Bandung, DPRD Jawa Barat, dan Bank Dunia.

Tren gaya hidup sehat

Selain wisata stadion dan acara-acara besar, meningkatnya minat terhadap kesehatan dan kebugaran menghadirkan peluang lain yang menguntungkan.

Survei Nielsen pada tahun 2025 menunjukkan 86 persen masyarakat Indonesia kini lebih proaktif terhadap kesehatan, menciptakan peluang untuk maraton, acara bersepeda, triatlon, festival yoga, dan wisata kesehatan.

Beberapa peristiwa besar telah menunjukkan keuntungan ekonomi yang nyata. Misalnya, Pocari Sweat Run di Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat, yang menarik 9.000 peserta, dengan 70 persennya berasal dari luar Lombok, sehingga diperkirakan memberikan dampak ekonomi sebesar Rp85,5 miliar (US$5.000).